KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja, puji dan syukur kekhadirat Allah SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan tulisan mengenai Sejarah dan Profil Budaya Desa yang sengaja kami susun dengan mengambil dari narasumber dan sumber potensi yang ada.
Kegelisahan dan kekhawatiran kami atas perubahan nilai-nilai budaya bangsa akibat dari pengaruh budaya asing dan proses Globalisasi disegala bidang yang tidak terkendali yang dapat mendorong terjadinya kesenjangan sosial budaya, ekonomi dan rendahnya kesadaran akan potensi dan jatidiri desa Cipedes.
Bertitik tolak dari paragraph di atas, pembentukan karakter sosial budaya di Desa Cipedes tentunya dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat pada saat itu yang mencerminkan ke aripan, kemajemukan dan ke khasan masyarakat setempat yang akhirnya melahirkan sosial budaya lokal yang murni. Oleh karena itu untuk menjaga dan melestarikan kearifan budaya lokal tentunya harus dibungkus dengan kerangka nilai-nilai kebudayaan. Maka dengan ini kami mencoba menggalinya. dengan tujuan untuk melestarikan dan menjaga nilai-nilai adat istiadat budaya setempat agar tidak tergerus oleh jaman dan tetap dikenal oleh anak cucu kita.
Melalui penyusunan profil ini yang barang tentu dalam isinya masih banyak sekali kekurangan diharapkan menjadi sebuah gambaran nilai-nilai sosial budaya yang ada di Desa Cipedes dan sebagai bentuk tanggung jawab pelestarian kearipan sosial budaya lokal, yang akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tercermin dalam nilai-nilai budaya lokal guna kebaikan dimasa yang akan dating.
Demikian kami sampaikan Semoga dengan penyusunan data profil budaya ini dapat menjadi bahan data tentang budaya masyarakat dan memberikan gambaran tentang nilai-nilai sosial budaya masyarakat Desa Cipedes.
Cipedes, Desember 2019
Kepala Desa Cipedes
LANI ROHANDI
BAB I
RIWAYAT DESA CIPEDES
KECAMATAN PASEH KABUPATEN BANDUNG
Berdasarkan cerita orang tua-tua jaman penjajahan Belanda dahulu bahkan beberapa puluh tahun sebelum tahun 1900 Desa Cipedes telah terbentuk.
Ceritanya di Kampung Jamban ada salah seorang tokoh yang bisa memberi contoh kepada warga sekitarnya terutama dibidang pertanian yang pada saat itu di Kp. Jamban tersebut masih banyak tanaman-tanaman besar/pohon besar. orang tersebut namanya Bapak Anijem. Masyarakat pada saat itu kepercayaannya sangat penuh kepadanya, sehingga beliau itu diangkat sebagai sesepuh kampung karena beliau bisa membimbingnya kearah pembangunan. Yang tadinya tanah gersang, pepohonan yang besar-besar, sebagian lagi bisa jadi tanah sawah dan bisa ditanami jenis lain. Selanjutnya Bapak Anijem tidak hanya di Kp. Jamban saja tetapi bisa merembet kekampung-kampung atau daerah-daerah lain dan akhirnya beliau ditunjuk oleh tokoh-tokoh masyarakat dijadikan Kepala Desa yang membawahi wilayah dengan batas batasnya sebelah Utara Desa Sanghiyang di Rancaekek, sebelah Timur Desa Cipedes, sebelah Selatan Desa Drawati dan Sebelah Barat sungai Cijagra.
Dan Akhirnya masa jabatan Bapak Anijem habis sampai dengan tahun 1900.
Pada tahun 1900 Masayarakat Desa Cipedes sudah mempunyai Kepala Desa dan masyarakat sudah mengerti perlunya pimpinan dan pemerintahan. Habis masa jabatan Bapak Anijem memilih kembali yang pada saat itu hanya dipilih oleh tokoh-tokoh saja dan terpilihlah Bapak H. Ismail penduduk dari Kampung Cipedes.
Desa Cipedes dapat berkembang terutama dibidang pertanian. H. Ismail adalah Kepala Desa yang bisa diturut oleh masyarakatnya, beliau bisa memimpin sampai habis masa jabatannya sampai dengan tahun 1930.
Masih pada jaman penjajahan Belanda H. Ismail diganti oleh Bapak Anggadireja yang merupakan hasil pilihan tokoh masyarakat yang pada saat itu tokoh masyarakat lah yang bisa memilih Kepala Desa. yaitu mereka yang mempunyai kikitir tanda bukti tanah Letter C.
Bapak Anggadireja Kepala Desa yang bisa meneruskan jejak Kepala Desa yang terdahulunya, desa terus maju dan masyarakat aman, masalah ekonomi terutama dibidang pertanian berkembang terus.
Bapak Anggadireja memimpin desa hingga habis maja jabatannya pada tahun 1941.
Kepala Desa Selanjutnya dan memangku jabatannya hanya satu tahun yaitu dari tahun 1941 sampai dengan 1942 yaitu H. Ismail yang Dalam masa pemerintahannya dianggap kurang mampu, masyarakat tidak aman bahkan pada saat itu tidak bisa melunasi pajak. itu adalah salah satu bukti ketidak mampuannya melaksanakan roda pemerintahan.
Untuk melanjutkan pemerintahan kemudian terpilihlah Bapak H. Daud yang berasal dari penduduk kampung Cipedes, beliau adalah seorang guru SR. Namun sayang pada saat itu terjadi situasi yang sangat besar yaitu perubahan dari penjajahan Belanda pindah ke tangan Jepang.
Perubahan tersebut sangat mengecewakan masyarakat dengan adanya satu program penjajah yang dinamakan “arareum” dimana pada malam hari harus dgelapkan, dan keduanya adanya kerja paksa (Romusa) mayarakat sangat terganggu sekali dan menjadi miskin. Pada saat itu masayarakat mengalami kesengsaraan dimana perempuan memakai kain karet, bantal tikar, kopiah tikar dan sebagainya. Masa jabatan pemerintahan H, Daud berakhir pada tahun 1945.
Pada Tahun 1945 Pemerintahan Desa Cipedes dilanjutkan oleh Bapak H. Ahmad, pada masanya masyarakat merasa kurang aman, perekonomian merosot terus bahkan pada jaman pemerintahannya timbul pengacau pada saat itu disebut “Garong” sehingga istri Kepala Desanya juga menjadi korban dibunuh oleh segerombolan garong tersebut.
Masa jabatan H. Ahmad beakhir pada tahun 1952.
Selanjunya bapak U. Samudi tampil sebagai Kepala Desa, pada masa pemerintahannya tak luput pula dari gangguan gerombolan “DI” meskipun beliau terkenal seorang Kepala Desa pemberani. Masyarakat pada saat itu merasa tidak aman sering kali diserang dan dikacaukan oleh gerombolan tersebut, rumah- rumah banyak yang dibakar dan penduduk banyak yang dibunuh. Walaupun demikian pemerintahannya tetap berjalan dan pada saat itu peratai politik bertambah banyak, dan pada tahun 1955 bisa mengikuti Pemilihan Umum pertama pada saat pemerintahan Orde Lama (ORLA).
Masa Jabatan Bapak U. Samudi berakhir pada tahun 1960.
Pada tahun 1960 timbul bermunculan beberapa calon Kepala desa yang ikut serta dalam pemilihan kepala desa dan terpilihlah Bapak H. Oyo Juhara. Pada masa pemerintahannya meskipun banyak partai politik yang timbul namun tetap dapat teratur Pemerintahan dapat berjalan lancar.
Pada saat akhir jabatannya pada tahun 1965 terjadi gangguan lagi dengan adanya G. 30 S/PKI dan selanjutnya habis masa jabatan beliau pada tahun itu.
Dengan hasil keputusan masyarakat bisa menunjuk Sdr. Apud yang saat itu sedang menjabat sebagai Sekretaris Desa II.
Pada masa dijabat oleh Sdr. Apud Negara masih dalam situasi kurang aman, tetapi pemerintahan berjalan lancar, ekonomi lancar sehingga bisa melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tampuk Pemerintahan beliau berjalan dari Tahun 1965 sampai dengan 1967.
Pada tahun 1967 Pemilihan Kepala Desa diikuti oleh tiga orang calon yaitu ;
1. H.Z Marpudin,
2. Popon Sopandi.
3. I. Musa.
Dan suara terbanyak pada sat itu diraih oleh H.Z. Marpudin.
Situasi pada saat itu masih kurang aman, banyak penduduk yang terlibat PKI. sayang sekalitimbul permasalahan antara Bapak. H.Z Marpudin dengan salah seorang warga desa dan beliau diberhentikan dengan tidak hormat pada tahun 1971 setelah pelaklsanaan Pemilu pertama Jaman Orde Baru (ORBA).
Pada Tahun 1971 ditunjuk oleh Bapak Camat Paseh Penjabat dari dari karyawan Kecamatan yang bernama Bapak Rohmat. Pada saat itu situasi Negara mereda dan pada tahun 1971 pemerintahan dapat berjalan lancar dan situasi aman berjalan dari tahun 1971 sampai dengan tahun 1973.
Karena masih belum memungkinkan dilaksanakannya Pemilihan Kepala Desa, camat atas kesepakatan masyarakat bisa menunjuk penjabat dari kecamatan, yang ditunjuk pada saat itu ialah Bapak Obon Sobandi yang menjalankan masa jabatannya dari tahun 1973 sampai dengan 1976.
Pada Tahun 1976 diadakanlah Pemilihan Kepala Desa definitif dan dimenangkan oleh Bapak Popon Sopandi yang berasal dari guru SD. Pada masa pemerintahan beliau situasi sudah bagus negara aman sehingga bisa melaksanakan pemilihan umum kedua pada tahun 1977 pada masa orde baru. Perekonomian pada saat itu berjalan lancar, pemerintahan bisa berjalan selama 8 tahun yaitu dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1984.
Pemilu ketiga dilaksanakan pada tahun 1982, dan pada tahun 1984 Desa Cipedes dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Cipedes dan Desa Tangsimekar.
Dalam rangka kekosongan Kepala Desa pada dari 1984 sampai dengan tahun1986 ditunjuk lagi penjabat dari kecamatan ialah Bapak Idimiharja, pada masa jabatannya pemerintahan berjalan lancar dan perekonomian pun berjalan lancar.
Pada tahun 1986 diadakan Pemilihan lagi dan dimenangkan oleh Sdr. Endang salah seorang guru SD yang tinggal di kampung Cipedes. Pada masa jabatannya berjalan dengan lancar dan perekonomianpun lancar.
Setelah berakhir masa kepemimpinan Sdr. Endang yang berakhir pada tahun 1994 terjadilah masa kekosongan Kepala Desa difinitif selama beberapa bulan, maka untuk mengisi kekosongan tersebut ditunjuklah Penjabat dari karyawan Kecamatan Ibu Amik Yulianti hingga dilaksanakannya pemilihan Kepala Desa.
Dari tanggal 14 Nopember 1994 Desa Cipedes dipegang oleh Sdr. Uu Djaenudin yang berprofesi guru SD dan menjalankan roda pemerintahannya selam 8 tahun. Pada masa jabatannya pemerintahan dapat berjalan aman, ekonomi lancar pembangunan terus maju terutama dalam pertanian dan bisa menyatukan masyarakat ini terlihat dari hasil pemilu tahun 1997 pada masa Pemerintahan Orde Baru Golkar mancapai 90,37 %. Masa Jabatan Sdr. Uu Djaenudin berakhir pada tanggal 14 Nopember 2002.
Sejak tanggal 14 Nopember 2002 sampai dengan 14 Nopember 2007 Pemerintahan kembali lagi dipegang oleh Bapak Popon sopandi. Pada masa jabatannya Pemerintahan berjalan dengan lancar, pembangunan semakin maju dan situasi masyarakat aman.
Berdasarkan hasil Pemilihan kepala desa dari tanggal 14 Nopember 2007 sampai sekarang tampuk pemerintahan dipegang oleh Sdr. H. Ohan Sujana dari Kampung Cipedes. Beliau adalah seorang putra desa yang benar-benar ingin membangun dan memajukan masyarakat Cipedes di segala bidang. Ini dapat terlihat dari pembangunan fisik dan pembangunan rohani lebih maju lagi. Pembangunan di tingkat RW dan RT makin bertambah situasi keamanan terjamin ekonomi maju.
Berdasarkan hasil Pemilihan kepala desa dari tanggal 09 Desember 2013 sampai 2019 pemerintahan dipegang oleh Sdr. Ujang Sulaeman.SH dari Kampung Sukarame Beliau adalah seorang putra desa yang benar-benar ingin membangun dan memajukan masyarakat Cipedes di segala bidang. Ini dapat terlihat dari pembangunan fisik dan pembangunan rohani lebih maju lagi. Pembangunan di tingkat RW dan RT makin bertambah situasi keamanan terjamin ekonomi maju Dan Membudayakan Gotongroyong Serta Silaturahmi.
Kemudian dari Tahun 2019 sampai sekarang Kepala Desa dipimpin Oleh Bpk. Lani Rohandi Putera Daerah berasal dari Kp. Jatinunggal, Seorang Putera Daerah yang memiliki Visi
" Terwujudnya Desa Cipedes yang berkepribadian Jujur, Adil, Sejahtera, Berbudaya serta Berakhlak Mulia Dengan Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Gotong Royong"
Pada masa Pemerintahan beliau terlaksana beberapa hal penting diantaranya
1. Sekitar kurang lebih 4000 masyarakat mengikuti Program PTSL atau dikenal dengan Sertifikat Murah
2. Dimulainya Sosialisasi dan Pengukuran untuk Proyek Nasional Jalan Tol GETACIP
Demikian Sejarah Desa Cipedes hingga Tahun 2022
SILSILAH URUTAN KEPALA DESA CIPEDES
NO |
NAMA |
MASA JABATAN |
KETERANGAN |
1 |
Anijem |
…….. – 1900 |
Kp.Jamban |
2 |
H. Ismail |
1900 - 1930 |
Kp.Cipedes |
3 |
Anggadireja |
1930 - 1941 |
Kp.Cipedes |
4 |
H. Ismail |
1941 - 1942 |
Kp.Cijagra |
5 |
H. Daud |
1942 - 1945 |
Kp.Cipedes |
6 |
H. Ahmad |
1945 – 1952 |
Kp.Tangsi |
7 |
U. Samudi |
1952 – 1960 |
Kp.Dungusbuut |
8 |
H. Oyo Juhara |
1960 – 1965 |
Kp.Cipedes |
9 |
Sapud |
1965 – 1967 |
PJS(Kp.Sukarame) |
10 |
H. Marpudin |
1967 – 1971 |
Kp.Jatisari |
11 |
Rahmat |
1971 – 1973 |
PJS(Kp.Biru) |
12 |
Obon Sukandi |
1973 – 1976 |
PJS(Kp.Lampegan) |
13 |
Popon Sopandi |
1976 – 1984 |
Kp.Cipedes |
14 |
Idi Miharja |
1984 – 1986 |
PJS(Kp.Nengkelan) |
15 |
Endang |
1986 – 1994 |
Kp.Cipedes |
16 |
Amik Yulianti |
1994 – 1994 |
PJS(Kp.Bojong) |
17 |
Uu Djaenudin |
1994 - 2002 |
Kp.Cipedes |
18 |
Popon Sopandi |
2002 – 2007 |
Kp.Cipedes |
19 |
H. Ohan Sujana |
2007 – 09 Des 2013 |
Kp.Cipedes |
20 |
Ujang Sulaeman, S.H |
09 Des 2019 s.d 2019 |
Kp. Sukarame |
21 |
Lani Rohandi |
2019 s.d Sekarang |
Kp.Sukarame |
Demikian sekilas silsilah asal-usul dan susunan Kepala Desa Cipedes Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung dari jaman ke jaman semoga dapat bermanfaat untuk kiat semua.
BAB II
PROFIL DESA
2.1 GAMBARAN UMUM
Desa Cipedes terletak di wilayah Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat,dengan memiliki luas wilayah krang lebih 288 Ha, dengan jumlah penduduk menurut hasil pendataan yang dilaksanakan pada tahun 2011 sudah mencapai 11.400 jiwa.
Penduduk Desa Cipedes dalam menjalankan aktifitas sehari-harinya sebagian besar berprofesi sebagai petani dan buruh tani tidak heran kalau sebagian besar wilayahnya digunakan sebagai pesawahan. Penduudk Desa Cipedes termasuk suku sunda yang kental dengan berbagai adat sunda baik dalam kehidupan sehari-hari maupun seni budaya. Mayoritas penduduk memeluk agama Islam yang cukup Fanatis sehingga boleh dikatakan masyarakatnya tergolong masyarakat yang religius, ini dapat terlihat dengan banyaknya bangunan mesjid dan tempat-tempat pengajian lainnya.
- POTENSI DESA
- Batas Wilayah
Desa Cipedes saat ini mempunyai wilayah dengan batas-batas :
Sebelah Utara : Desa Sangiang
Sebelah Timur : Desa Cigentur dan Desa Karangtunggal
Sebelah Selatan : Desa Drawati
Sebelah Barat : Desa Tangsimekar
- Luas wilayah
Luas wilayah berdasarkan peruntukannya ;
Luas Pemukiman |
: |
60 |
Ha |
Luas Persawahan |
: |
178 |
Ha |
Luas Tanah Kering |
: |
38 |
Ha |
Luas Pekarangan |
: |
7 |
Ha |
Luas Kolam |
: |
3 |
Ha |
Luas Pekuburan |
: |
2,025 |
Ha |
Luas Hutan adat |
: |
0 |
Ha |
- AKSEBILITAS
Desa Cipedes memiliki sarana perhubungan berupa jalan Desa, jalan Kabupaten dan jalan Provinsi dengan rincian sebgai berikut :
Panjang Jalan Desa |
: |
05 |
Km |
Panjang Jalan Kecamatan |
: |
0 |
Km |
Panjang Jalan Kabupten |
: |
4.6 |
Km |
Panjang Jalan Provinsi |
: |
0.5 |
Km |
A. ORBITASI,WAKTU TEMPUH DAN JARAK DESA |
|||||
|
1. Jarak Ke Kecamatan |
: 0.5 |
Km |
||
|
2. Jarak Ke Kabupaten |
: 56.7 |
Km |
||
|
3. Jarak Ke Propinsi |
: 44.2 |
Km |
||
|
4. Waktu Tempuh Ke Kecamatan |
: 0.25 |
Jam |
||
|
5. Waktu Tempuh Ke Kabupaten |
: 2 |
Jam |
||
|
6. Waktu Tempuh Ke Propinsi |
: 2 |
Jam |
||
|
|
|
|
||
B. KESEDIAAN ALAT ANGKUTAN UMUM |
|||||
No |
KETERANGAN |
ADA/TDK ADA |
|||
1. |
Setiap Saat ( Menit ) Tiap Jam |
ada |
|||
2. |
Setiap Hari |
ada |
|||
3. |
Setiap Minggu |
ada |
|||
|
|
|
|||
|
|
|
|||
- POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
JUMLAH PENDUDUK
Berdasarkan hasil pendataan jumlah penduduk Desa Cipedes
Jumlah Laki-laki : 6.167 Orang
Jumlah Perempuan : 5.976 Orang
Jumlah Penduduk : 12.143 Orang
Jumlah Kepala Keluarga : 3.480 KK
Jumlah Rumah : 3.253 Unit
KODE WILAYAH |
NAMA RW |
JUMLAH PENDUDUK |
JUMLAH RUMAH |
|||
KK |
L |
P |
L+P |
|||
01 |
RW. 01 Kp.Gulang-gulang |
210 |
384 |
372 |
756 |
207 |
02 |
RW. 02 Kp. Jatisari |
228 |
423 |
387 |
810 |
243 |
03 |
RW.03 Kp. Cipedes |
256 |
476 |
392 |
868 |
228 |
04 |
RW.04 Kp. Sukarame |
228 |
426 |
405 |
831 |
207 |
05 |
RW.05 Kp. Jamban |
376 |
593 |
608 |
1.281 |
243 |
06 |
RW.06 Kp. Jatinunggal |
275 |
486 |
505 |
991 |
252 |
07 |
RW.07 Kp. Cipedes |
230 |
412 |
371 |
783 |
204 |
08 |
RW.08 Kp. Sukarame |
300 |
562 |
610 |
1.172 |
256 |
09 |
RW.09 Kp. Andir |
229 |
420 |
446 |
866 |
177 |
10 |
RW.10 Kp. Jatinunggal |
236 |
382 |
381 |
763 |
230 |
11 |
RW.11Kp. Jatinunggal |
214 |
363 |
346 |
709 |
186 |
12 |
RW.12 Kp. Sukarame |
257 |
436 |
412 |
848 |
221 |
13 |
RW.13 Kp. Cipedes |
119 |
206 |
192 |
398 |
113 |
14 |
RW.14 Kp. Cipedes |
143 |
250 |
237 |
487 |
117 |
15 |
RW.15 Kp. Sembah |
179 |
348 |
312 |
660 |
186 |
JUMLAH |
3.480 |
6.167 |
5.976 |
12.143 |
3.253 |
- JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA YANG DIANUT :
- Agma Islam : 12.114 Orang
1.2 Agama Kristen : 26 Orang
1.3 Agama Katolik : 2 Orang
1.4 Agama Hindu : - Orang
- Agama Budha : - Orang
- JUMLAH HAK PILIH
- Jumlah Hak Pilih Laki-laki : 176 Orang
- Jumlah Hak Pilih Perempuan : 970 Orang
- Jumlah Total : 146 Orang
- KELOMPOK MASYARAKAT
3.1 Kelompok Kepemudaan : 2 Kelompok
3.2 Kelompok Tani : 5 Kelompok
3.3 Kelompok Pengajian : 18 Kelompok
3.4 Kelompok Kemasyarakatan : 1 Kelompok
- Kelompok Lainnya : - Kelompok
- JUMLAH KEPALA KELUARAGA PENDUDUK MENURUT TAHAP
KESEJAHTERAAN
- Jumlah Pra K.S : 721 K
- Jumlah K.S I : 165 K.K
- Jumlah KS II : 839 K
- Jumlah KS III : 18 K K
- JUMLAH PENDUDUK MENURUT USIA
1 - 4 Tahun (Balita) : 261 Orang
5 - 6 Tahun : 394 Orang
7 - 12 Tahun : 1.721 Orang
13 - 15 Tahun : 876 Orang
16 - 18 Tahun : 484 Orang
19 - 25 Tahun : 1.468 Orang
26 - 64 Tahun : 6.211 Orang
65 Tahun keatas : 728 Orang
Jumlah : 12.143 Orang
Kepadatan Penduduk : 42 Orang/Km
- JUMLAH PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN :
- Tidak/belum bekerja : 506 Orang
- Mngurus Rumah Tangga : 884 Orang
- Pelajar/mahasiswa : 127 Orang
- Pensiunan : 41 Orang
- PNS : 34 Orang
- TNI/POLRI : 22 Orang
- Petani : 39 Orang
- Buruh : 730 Orang
- Pegawai Swasta : 221 Orang
- Wiraswasta : 537 Orang
- Lainnya : 2 Orang
Jumlah : 12.143 Orang
- POTENSI SUMBER DAYA ALAM
- TOPOGRAFI
Tofografi wilayah Desa Cipedes adalah Dataran sampai berbukit.
1.1 KESUBURAN TANAH |
|
KETERANGAN |
ADA/TDK ADA |
Sangat Subur |
Tdk ada |
Subur |
ada |
Sedang |
ada |
Tidak Subur |
Tdk ada |
1.2 TINGKAT EROSI TANAH |
|
TINGKAT EROSI |
KET |
Tidak ada Erosi |
Tdk ada |
Erosi Ringan |
ada |
Erosi Sedang |
Tdk ada |
Erosi Berat |
Tdk ada |
1.3 TANAH SAWAH |
|
|||||||
|
1.Sawah Irigasi Teknis |
: - |
Ha |
|
||||
|
2.Sawah Irigasi ½ Teknis |
: 68 |
Ha |
|
||||
|
3.Sawah Tadah Hujan |
: 110 |
Ha |
|
||||
|
4.Sawah Pasang Surut |
: - |
Ha |
|
||||
|
Total Luas |
: 178 |
Ha |
|
||||
|
|
|
|
|
||||
1.4 TANAH KERING |
|
|||||||
|
1.Tegal / Ladang |
: 38 |
Ha |
|
||||
|
2.Pemukiman |
: 60 |
Ha |
|
||||
|
3.Pekarangan |
: 7 |
Ha |
|
||||
|
Total Luas |
: 105 |
Ha |
|
||||
|
|
|
|
|
||||
1.5 TANAH BASAH |
|
|||||||
|
1.Tanah Rawa |
: - |
Ha |
|
||||
|
2.Pasang Surut |
: - |
Ha |
|
||||
|
3.Lahan Gambut |
: - |
Ha |
|
||||
|
4.Situ/Waduk/Danau |
: - |
Ha |
|
||||
|
Total Luas |
: 0 |
Ha |
|
||||
|
|
|
|
|
||||
1.6 TANAH PERKEBUNAN |
|
|||||||
|
1.Tanah Perkebunan Rakyat |
: - |
ha |
|
||||
|
2.Tanah Perkebunan Negara |
: - |
ha |
|
||||
|
3.Tanah Perkebunan Swasta |
: - |
ha |
|
||||
|
4.TanahPerkebunan Perorangan |
: - |
ha |
|
||||
|
|
|
|
|
||||
1.7 TANAH PASILITAS UMUM |
|
|||||||
|
1.Tanah Kas Desa/Kelurahan |
: 0.1148 |
ha |
|||||
|
2.Tanah Bengkok |
: - |
ha |
|||||
|
3.Tanah Titi Sara |
: - |
ha |
|||||
|
4.Kebun Desa |
: - |
ha |
|||||
|
5.Lapangan Olah Raga |
: 1 |
ha |
|||||
|
6.Perkantoran Pemerintah |
: 0.039 |
ha |
|||||
|
7.Ruang Publik/Taman Kota |
: - |
ha |
|||||
|
8.Tempat Pemakaman Umum |
: 2,025 |
ha |
|||||
- SUMBER DAYA AIR
- POTENSI AIR DAN SUMBER DAYA AIR
Potensi air sumber daya air di Desa Cipedes tersedia baik sumber air dangkal, dalam dan sumber air perrmukaan (sungai).
- SUMBER AIR BERSIH
Jenis |
Jumlah/Unit |
Pemanfaat |
Kondisi baik/Rusak |
1. Sumur Pompa 2. Sumur Gali 3. Mata Air |
5 572 3 |
- 384 624 |
Baik Baik Rusak |
- KUALITAS AIR MINUM
Berbau |
Berwarna |
Berasa |
Baik |
- |
- |
- |
√ |
2.2.2. SUNGAI
- Jumlah sungai : - buah
- POTENSI SARANA DAN PRASARANA
- Prasarana dan Sarana Transportasi
- POTENSI SARANA DAN PRASARANA
- Prasarana Transportasi Darat
No. |
Jenis Prasarana |
Baik (Km atau Unit) |
Rusak (Km atau Unit) |
1. |
Jalan Desa |
0.5 Km |
0.5 Km |
2. |
Jalan Antar Desa |
4.2 Km |
- |
3. |
Jalan provinsi yang melalui Desa |
0.58 Km |
- |
4. |
Jembatan Desa antar Desa |
1 Unit |
- |
- Sarana Transportasi Darat
No. |
Jenis Prasarana |
Baik (Unit) |
Rusak (Unit) |
1. |
Bus Umum |
- |
|
2. |
Truk |
ada |
|
3. |
Angkutan Perdesaan |
Tidak ada |
|
4. |
Ojeg |
ada |
|
5. |
Delman |
Tidak ada |
|
- Prasarana Komunikasi dan Informasi
No. |
Jenis Prasarana |
Ada |
Tidak |
1. |
Telephon |
√ |
|
2. |
Kantor Pos |
|
√ |
3. |
TV/Radio |
|
√ |
|
a. TV Umum |
|
√ |
|
b. Jumlah pemilik TV dan elektronik lainnya |
|
|
- Prasasarana Air Bersih dan Sanitasi
- Prasarana Air Bersih
- Jumlah Sumur Pompa : 5 unit
- Jumlah Sumur Gali : 372 unit
- Jumlah hidran umum : - unit
- Jumlah tangki air bersih : - unit
- Jumlah mata air : 5 unit
- Sanitasi
- Saluran drainase/saluran pembuangan air limbah : ada
- Sumur resapan air rumah tangga : 15 rumah
- Jumlah MCK umum : 10 unit
- Pemilik jumlah jamban keluarga : 1922 KK
- Prasarana dan Kondisi Irigasi
No. |
Prasarana dan Kondisi Irigasi |
Volume (mtr/unit) |
1. |
Panjang saluran primer |
6300 mtr |
2. |
Panjang saluran Sekunder |
4200 mtr |
3. |
Panjang saluran Tersier |
…… mtr |
4. |
Jumlah pintu sadap |
1 unit |
5. |
Jumlah pintu pembagi air |
1 buah |
- Prasarana Peribadatan
- Jumlah Mesjid : 29 unit
- Mushola : 52 Unit
- Prasarana Olah Raga
- Lapang Sepak bola : - buah
- Lapang Futsal : - buah
- Lapang volley : 5 buah
- Lapang Bulu tangkis : 1 buah
- Meja Pingpong : 5 buah
- Prasarana dan Sarana kesehatan
- Sarana Kesehatan
- Jumlah PUSKESMAS : 1 Buah
- Jumlah POS YANDU : 15 Buah
- Jumlah Dokter : - Orang
- Jumlah Bidan : 3 Orang
- Jumlah dokter umum : Orang
- Jumlah dokter gigi : - Orang
- Jumlah dukun bersalin/terlatih : - Orang
- Pos Yandu : 15 Buah
- Toko Obat : - Buah
- Mck : 5 Buah
PESERTA KB AKTIF
- PUS : 269 Orang
- MOW : 32 Orang
- IUD : 128 Orang
- MOP : 6 Orang
- Implan : 54 Orang
- Suntik : 926 Orang
- Kondom : 3 Orang
- Pil : 216 Orang
2.3.8 Prasarana dan Sarana Pemerintahan
- Gedung Kantor
- Kondisi : baik
- Jumlah ruang kerja : ….. Ruang
- Balai Desa : ada
- Listrik : ada
- Air bersih : ada
- Telepon : Tidak Ada
- Inventaris dan Alat Tuils Kantor
- Jumlah mesin tik : - baik, - rusak
- Jumlah meja : 30 buah
- Jumlah kursi : 162 buah
- Jumlah lemari arsip : 12 buah
- Komputer : 6 unit
2.3.9. IKLIM
- Curah Hujan : …….. Mm
- Kelembaban : …….. 0C
- Suhu Rata-rata : 26 0C
- Ketinggian Tempat : 650 mdl
- PEMERINTAHAN DAN KELEMBAGAAN
- Dasar hukum pemembentukan Pemerintahan Desa: Undang-undang
- Dasar hukum pembentukan BPD : Perda 22/2016
- Jumlah Aparat pemerintahan desa : 15 orang
- Kepala Desa